Rabu, 26 Mac 2014

Allah tarik sikit untuk bagi banyak..

 

Bismillah..

Sedang duduk-duduk..digemparkan pulak dgn berita mggemparkn seantero dunia
1) Penyokong Ikhwanul Muslimin dijatuhkan hukuman mati
2) Flight MH370 berakhir di Lautan Hindi

Ya Allah beratnya ujian untuk org yg menghadapi..Umat Islam sedang diuji...sedang berjuang untuk agamaMu tapi kematian yang menanti..tapi tak mengapa..untuk yang ikhlas di hati..syahid itu pasti..

Kadang2 kita ingat ujian kita yang paling berat..
Rasa bagai terikat..Dengan tali dugaan yang mengikat kuat..

Tapi fikir kembali..adakah kita diberikan dugaan sebab sedang mempertahankan agamaNya..
ataupun untuk dunia semata-mata??


Di Mesir, Allah sedang mengurniakan perindunya ganjaran..Mungkin kita rasa itu hukuman..Tapi sungguh Allah memberikan nikmat..Berbanding dengan kita yg terleka,mereka diberi tiket ke syurga..

Rasa macam tak layak untuk menilai penderitaan ahli keluarga Flight MH370..Tak layak untuk mengatakan sabar ..redha..sedangkan we're not in their shoes!!

Tapi kita kan berkongsi Tuhan yang sama..meski berlainan agama..
Aqidah yang kita bawa..menjadi tanggungjawab untuk disampaikan..moga-moga mampu menjadi pedoman dan cahaya yang menyuluh jalan

Sungguh berita yang amat perit untuk ditelan lebih berharga daripada menanggung penantian yang tak kunjung tiba.


Untuk muslimin muslimat..mungkin ini adalah peluang untuk kita tunjukkan seindah-indah tawakkal..dalam diri menjadi bekal..untuk kita sentiasa cekal
Mungkin ini adalah kifarah dosa..untuk diri yang asyik alpa


Alhamdulillah..at least..mungkin bukan gembira yang kita dapat..tapi sedih itu yang lebih berkat..

Usaha yang kita tabur..bukan bererti ia hanya lebur..tapi ia adalah obor
Sungguh Allah menilai usaha..natijah biar Dia yang tentukan..
Alhamdulillah kita bersatu hati untuk mencari..
moga-moga Allah satukan hati untuk menegakkan kalimah Ilahi.

Senyum.. :)
Lap air mata..






Dimana Harus Aku Mencari Allah ?


Di kala aku sedih sangat, automatik aku mencari Allah. Aku ingat balik Allah. Aku nak Dia tahu aku sedang bersedih. Hatiku pilu. Perasaanku luka teruk akibat kemalangan dengan musibah yang melanda. Fikiranku kacau. Tidak tenteram aku melihat dunia.

Aku mencari-cari. Di mana harus aku mencari Allah?
Allah......Aku ingin pulang. Pulang kepada-Mu Allah.

Bekas-bekas air mata yang membanjiri di segenap ruang muka ku sapu dengan penuh hiba. Sudah bertahun-tahun aku mengembara untuk menggapai tujuan hidup. Aku mengejar cita-citaku kononnya kerana Allah. Padahal pada masa yang sama aku tidak bawa roh beragama berdamping dengan jasadku.

Aku tidak berkawan dengan Al Quran. Malah aku sibuk mencari teman dan ajnabi.
Aku tidak ziarah masjid. Malah aku rajin melepak kedai makan, shopping complex, atau bilik kawan.
Aku tidak melazimi solat sunat. Malah aku melazimi pelbagai movie dan lagu.

Bila aku berjinak-jinak membersihkan hati, baru aku sedari. Allah tidak ke mana-mana. Dia bukan tinggalkan aku. Aku yang lari daripada rumah. Aku yang melupakan-Nya. Padahal Dia senantiasa hadir setiap saat.

"Sungguh, Kami telah ciptakan manusia dan Kami tahu apa yang dibisikkan hatinya kepadanya. Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya." 

Inilah firman Allah yang buat aku rasa diri ini hipokrit.

Selama ini, kini dan selamanya karenah dunia buat aku menderita. Kerana aku salah dalam meletakkan prioriti hidup. Acapkali sesuatu yang dicintai menjadi sebab ujian daripada Allah. Sebab itulah Allah kata bersederhanalah. Cintailah sesuatu berpada-pada.

Bila Allah uji dengannya, mungkin aku tidak terlalu menderita. Tidak teraba-raba untuk mencari jalan pulang. Memang susah untuk rasa bercinta dengan Allah. Cinta Dia hanya akan hadir melalui mujahadah.

"Allah....Sedarkanlah aku akan kebutaan aku memandang dunia sekalipun Engkau telah tunjukkan jalan, jangan Kau biar aku hanyut dalam perjuangan hidup yang tiada makna. Sungguh, apalah erti perjuangan ini tanpa-Mu."

Selasa, 25 Mac 2014

SIAPA KITA ?


Siapa Kita Disisi Allah?


Ada orang yang disukai banyak orang, ada orang yang dibenci banyak orang, ada yang dikenal banyak orang (idola), ada yang tidak dikenal seorang pun.

Ada yang selalu dipuji oleh banyak orang, ada yang selalu diumpat dan dicaci orang banyak.

Kita sedih apabila ada yang membenci diri kita, kita sedih apabila kita sendirian, tiada teman disisi. Kita senang bila banyak kawan disisi kita, kita gembira bila dipuji dan dipuja, disebut-sebut segala kebaikan kita.

Inikah manusia termasuk diri ini? bergelimang dengan kelalaian dan kealpaan? Pernahkan kita berfikir apa tanggapan Allah kepada kita?

Ketika kita menunda-nunda waktu solat, ketika kita terlambat solat subuh, ketika kita melewatkan waktu sepertiga malam dengan perkara yang sia-sia. Bila kita terjepit kesulitan, kita mendesak Allah untuk segera mengabulkan doa kita, dan ketika kita mendapat rezeki berlimpah ruah, tiada ucapan terima kasih dan syukur pada-Nya.

Kita terlalu sensitif dan mengambil berat apa yang manusia lain nilai tentang diri kita, sedangkan penilaian Allah, kita abaikan dan sia-sia kan.

Kita tahu, walau bagai mana besar darjat didunia ini, suatu hari nanti pasti kembali ke perut bumi. Kita tahu, bahwa bermegah-megahan dan melakukan maksiat dibumi ini, suatu hari nanti pasti diazab dalam perut bumi.

Kita tahu, walau banyak manapun tertawa di muka bumi ini, suatu haru nanti akan menangis diperut bumi. Kita tahu, bahwa memakan dan meminum barang haram, satu hari nanti tubuh pasti akan menjadi makanan ulat.

Kita tahu, berapapun banyaknya harta yang kita kumpulkan, satu hari nanti akan musnah jua harta itu.

Kita tahu, walau berapapun lampu yang kita gunakan ber watt-watt kekuatanya, agar menjadi penerang dalam rumah kita, satu hari nanti kita akan tetap hidup dalam gelap gelita di perut bumi.

Kita tahu, betapapun berlagak dan bertakabur diatas muka bumi ini, satu hari nanti akan tetap dihina dalam perut bumi.

Kita tahu, berapapun banyaknya sahabat yang kita miliki dimuka bumi ini, satu hari nanti pasti akan sendirian dalam perut bumi

KITA TAHU, WALAU SADAR HATI MEMBACA TULISAN INI, tak mudah untuk MERUBAH DIRI. Lalu, mari kita jawab, Siapa Kita Disisi ALLAH?

"One of the signs of loving Allaah is crying for the sake of Allah."




Jikalau kita hendak mengetahui sejauh mana kita di sisi Allah, lihatlah kepada sejauh mana Allah di sisi kita. Allah SWT berfirman: "Ingatlah Aku nescaya Aku akan mengingati kamu."

Jadi, sejauh mana kita mengingati Allah, selama itulah Allah mengingati kita. Apabila kita ambil peduli pada Allah, Allah akan peduli pada kita. Bila kita bergantung harap padaNya, Dia akan membantu kita. Bila kita cinta padaNya, Dia akan menyintai kita. Bila kita takut padaNya, Dia akan melindungi kita.

Dan, bagaimana kita mati nanti adalah bergantung kepada bagaimana hidupnya kita. Kalau semasa hidup kita sering mengingati dan menyebut nama Allah, demikianlah pada saat-saat kematian nanti. Jangan pula apabila tiba saat itu, kata-kata dan ingatan tidak baik yang menerjah dan terzahir keluar dari diri kita lantaran ketika hidup dahulu kita ini jenis yang tidak pedulikan Tuhan!
Na'uzubillahi min zalik.

muhasabah :')

When i was a child, i thought Allah was at the sky but actually Allah is so close with us :') Very very close in the deep of our heart.


Isnin, 24 Mac 2014


  When you are in sujood, your eyes see nothing. Your eyes face the ground to disconnect yourself   from your worldly matters. You’re in sujood to detach yourself from material possessions. When             you’re in sujood, you are reminded you are being connected to God and God only.


                               With the name of Allah ,
  Sujud . Sangat indah waktu itu . Andai seorang muslim itu tiada bahu untuk nya bersandar , dia punya lantai untuk bersujud . Satu talian yang terus terhubung dengan Allah , Our Creator ! tanpa sebarang talian , yang perlu dibayar , yang perlu prosedur untuk berdua duaan dengan Yang Maha Penguasa seluruh alam . Hakikat nya , solat ini kita perlukan , kita perlukan Allah , namun Allah tidak perlukan kita . Hamba kan diri di hadapan nya , Biiznillah kamu akan ditinggikan darjat . 

                 Sungguh Allah sudah mengetahui isi hati mu , keperitan mu , namun sengaja Allah mencipta doa agar kita dapat                              merasa kenikmatan berbicara dengan Nya  <3  Letakkan dunia di tangan , namun akhirat di hati . 


        Semoga berjumpa di Jannah . Assalamualaikum :}







 

Copyright @ 2014 BADAR SAM Bestari.